Bursa kripto Huobi dan KuCoin dikabarkan masih memberikan layanan kepada pengguna bank Rusia yang telah dikenai sanksi, menurut laporan dari Politico pada 24 Februari.
Sentimen Berita: Negatif
Huobi dan KuCoin Tidak Menerima Dana Langsung dari Bank yang Dikenai Sanksi
Media berita tersebut mengutip laporan dari Inca Digital yang menyebutkan bahwa klien dari bank Rusia yang telah dikenai sanksi masih dapat menggunakan kartu debit yang dikeluarkan oleh bank untuk melakukan transaksi di platform perdagangan kripto peer-to-peer kedua bursa tersebut.
Meski begitu, Huobi dan KuCoin dikatakan tidak langsung menerima dana dari bank yang telah dikenai sanksi. Namun, CEO Inca Digital, Adam Zarazinski, menegaskan bahwa kegiatan tersebut secara langsung melanggar sanksi internasional meski ada sebuah “celah”.
Binance Diduga Mengizinkan Pengguna Rusia Mengakses Bursa dan Pasar Peer-to-Peer
Laporan tersebut juga mengidentifikasi kekurangan dalam kebijakan Binance, yang dikatakan menyediakan “beberapa metode” bagi pengguna Rusia untuk membeli kripto di bursa dan pasar peer-to-peer-nya. Hal ini terjadi meskipun Binance memblokir deposit fiat yang berasal dari beberapa kartu pembayaran Rusia pada Maret 2022.
Namun, Binance membantah tuduhan tersebut. Bursa kripto tersebut menyatakan bahwa ia sepenuhnya memberlakukan regulasi KYC dan menambahkan bahwa ia menyaring komunikasi antara pengguna untuk menegakkan sanksi.
Laporan dari Inca Digital juga menyebutkan bahwa ByBit memungkinkan pengguna untuk membeli kripto melalui pasar peer-to-peer dan melalui deposit fiat. Namun, ByBit belum memberikan komentar mengenai masalah tersebut.
Beberapa bursa kripto telah mengambil langkah untuk memblokir pengguna Rusia. Blockchain.com, Crypto.com, dan LocalBitcoins mengambil tindakan pada Oktober lalu. Coinbase memblokir pengguna Rusia sebelum Maret 2022, sedangkan Binance menambahkan pembatasan pada April 2022.